Kraksaan – Semangat kemerdekaan kembali berkobar di halaman SMP Taruna Islam Al-Kautsar pada Minggu, 17 Agustus 2025. Seluruh keluarga besar Yayasan Pendidikan Islam Al-Kautsar Kraksaan—mulai dari Ketua Yayasan, pengurus, dewan guru, hingga ratusan siswa—berdiri tegak dalam barisan, mengikuti upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Dalam suasana penuh khidmat, Sang Saka Merah Putih dikibarkan dengan gagah berani. Prosesi sakral ini dipimpin oleh pasukan pengibar bendera setelah dr. Atinar Rohkmah menyerahkan langsung bendera pusaka kepada mereka. Lagu kebangsaan Indonesia Raya menggema, didada yang bergetar bangga, seakan menyatu dengan jiwa para pahlawan yang telah gugur merebut kemerdekaan.

Bertindak sebagai pembina upacara, Ir. Achmad Baidlawi, atau yang akrab disapa Mas Memet, menyampaikan pesan penuh makna. Dalam amanatnya, ia menegaskan bahwa generasi muda hari ini adalah penentu masa depan bangsa.
“Jadilah generasi Indonesia yang siap bersatu, menjaga kedaulatan, berjuang untuk kesejahteraan rakyat, dan membawa bangsa menuju Indonesia Maju,”* ujarnya tegas, menggetarkan hati seluruh peserta.

Kepala SMP Taruna Islam Al-Kautsar, Akhmad Iskandar, S.Pd., M.M. yang turut mendampingi pembina upacara menambahkan pesan kebangsaan. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan sebagai kekuatan bangsa. *“Kekompakan dan persatuan adalah kunci kekuatan bangsa, kedaulatan adalah harga diri bangsa, dan kesejahteraan rakyat merupakan tujuan utama pembangunan,”* tegasnya.

Tak hanya para pemimpin, suara siswa pun turut mewarnai makna peringatan kemerdekaan ini. Salah satu siswa kelas IX, Carrisa, dengan mata berbinar menyatakan kebanggaannya. “Mengikuti upacara HUT RI membuat saya semakin sadar bahwa kemerdekaan bukan sekadar perayaan, tetapi warisan perjuangan. Kami sebagai generasi muda harus belajar sungguh-sungguh agar bisa melanjutkan cita-cita para pahlawan,”* ungkap siswa yang juga menjadi Duta Pencegahan Perkawinan Anak 2025 ini penuh semangat.

Bagi keluarga besar SMP Taruna Islam Al-Kautsar, upacara ini bukan hanya seremonial tahunan, melainkan momentum untuk meneguhkan kembali janji kemerdekaan. Peringatan HUT RI ke-80 menjadi pengingat bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, melainkan amanah perjuangan yang harus dijaga dengan kerja keras, ilmu, dan dedikasi.

Dengan mengusung tema nasional “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera Indonesia Maju”, semangat kemerdekaan tahun ini menjadi nyala api yang tak pernah padam. Dari halaman sekolah, tekad itu dipanjatkan: untuk terus mendidik generasi muda yang beriman, berilmu, dan berdaya juang, agar bangsa ini semakin kokoh melangkah menuju Indonesia Emas. (*/Qi)